1857, Dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi saw.beliau bersabda: "Siapa yang melihat sesuatu tindakan pembesarnya yang tidak menyenangkan, hendaklah bersabar kerana siapa yang keluar dari kekuasaan yang sah barang sejengkal, nescaya orang itu mati secara kematian jahiliyah."
1858, Dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: "Siapa yang melihat suatu tindakan pembesarnya yang tidak disukainya, hendaklah dia bersabar, kerana siapa yang memisahkan diri dari jemaah (masyarakat Islam) barang sejengkal, nescaya dia mati secara kematian jahiliyah.
1859, Dari Anas bin Malik r.a. dari Usaid bin Hudhair, bahawa seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. mengatakan: "Ya Rasulullah! Si Anu engkau angkat memegang jawatan pemerintahan, tetapi saya tidak engkau angkat." Jawab Nabi: "Sesungguhnya kamu akan melihat kemudianku pejawat yang sangat mementingkan diri sendiri, dan kerana itu sabarlah kamu sampai kamu menemui aku."
1860, Dari Zainab binti Jahsyi r.a. bahawa dia berkata: Pada suatu kali Nabi saw. bangun dari tidurnya dengan muka merah. Beliau mengucapkan: "Tiada Tuhan selain dari Allah. Malang bangsa Arab, disebabkan bahaya yang hampir terjadi. Di hari ini telah terbuka tembok Yakjuj dan Makjuj, serupa ini." Sufyan yang meriwayatkan hadis mengisyaratkan dengan jarinya sembilan puluh atau seratus. Ada orang bertanya: "Binasakah kami, sedang di antara kami masih ada orang-orang yang baik?" Jawab Nabi: "Ya, binasa! Apabila banyak yang buruk."
1861, Dari Usamah bin Zaid r.a. katanya: Nabi saw. naik ke satu bukit dari antara beberapa bukit Madinah, lalu beliau bertanya: "Adakah kamu lihat apa yang ku lihat?" Mereka menjawab: "Tidak!" Kata Nabi: "Sesungguhnya aku lihat fitnah (kekacauan) jatuh di antara rumah-rumah kamu, seperti jatuhnya hujan,"
1862, Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: "Masa bertambah cepat, amal makin kurang, kekikiran banyak bertemu, fitnah (kekacauan) terjadi dan huru-hara tambah banyak." Mereka bertanya: "Ya Rasulullah! Yang mana?" Jawab abi: "Pembunuhan, pembunuhan!"
1863, Dari Syaqiq r.a. katanya: Saya pernah bersama dengan Abdullah dan Abu Musa dan keduanya mengatakan: bahawa Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya sebelum saat (kiamat) ada beberapa hari (masa) yang ketika itu kebodohan bertambah, pengetahuan berkurang dan huru-hara banyak terjadi. Dan huru-hara itu ialah pembunuhan"
1864, Dari Zubair bin Adi r.a. katanya: Kami datang kepada Anas bin Malik, lalu kami mengadukan kepadanya tentang apa yang kami derita dari perbuatan Hajjaj. Jawabnya: "Sabarlah kamu, kerana masa datang lebih buruk dari yang sebelumnya, sampai kamu menemui Tuhan mu." Begitulah saya dengar dari Nabi saw.
1865, Dari Abu Musa r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: "Siapa yang menghadapkan senjata kepada kita, orang itu bukan termasuk golongan kita."
1866, Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: "Tidak boleh seseorang kamu mengisyaratkan (mengacungkan) senjata kepada saudaranya, kerana sesungguhnya dia tidak tahu boleh jadi syaitan melepaskan senjata itu dari tangannya (sampai mengenai saudaranya), maka akibatnya orang yang mempermainkan senjata itu jatuh ke lubang neraka."
1867, Dari Jabir r.a. bahawa ada seorang laki-laki melalui masjid dengan membawa panah yang terbuka mata panahnya. Lalu orang itu disuruh menyimpan mata panah itu, supaya jangan melukai orang Islam
1868, Dari Abdullah r.a: Nabi saw. bersabda: "Mencaci orang Islam itu suatu kejahatan dan membunuhnya adalah kekafiran."
1869, Dari Ibnu Umar r.a. bahawa dia mendengar Nabi saw. bersabda: "Sepeninggal ku janganlah kamu kembali menjadi kafir: yang satu memenggal leher yang lain."
1870, Dan Abu Bakrah r.a., bahawa Rasulullah saw. berpidato di hadapan orang banyak, kata beliau: "Tahukah kamu hari apa ini?" Orang menjawab: "Allah dan RasulNya lebih tahu." Kami sampai mengira, bahawa beliau akan memberi nama selain dari nama yang biasa. Selanjutnya beliau berkata: "Bukankah hari Nahar (korban)?" Jawab kami: "Benar, ya Rasulullah?" Kata Nabi: "Negeri apa ini?" Bukankah tanah suci?" Jawab kami: "Benar, ya Rasulullah!" Sabda Nabi: "Sesungguhnya darahmu, harta mu, kehormatanmu kulitmu terjamin (tidak boleh diganggu) seperti kehormatan hari kamu ini, dalam bulan ini, di negeri kamu ini. Bukankah aku sudah menyampaikan?" . Kami menjawab: "Sudah!" Kata Nabi: "Ya Allah, kiranya Engkau menjadi saksi! Sebab itu, orang yang hadir hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak hadir, kerana banyak juga yang menyampaikan pelajaran disampaikannya kepada orang yang lebih cepat mengerti. Maka orang itu menjadi lebih mengerti. Janganlah kamu sepeninggal ku kembali menjadi kafir memenggal leher satu sama lain."
1871, Dari Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah saw. bersabda: "Nanti akan terjadi fitnah (kekacauan). Orang yang duduk dalam menghadapi fitnah itu lebih baik dari yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik dari yang berjalan. Orang yang berjalan lebih baik dari yang berlari. Siapa yang ke muka dalam masa kekacauan, nescaya akan dikemukakannya. Maka siapa yang memperoleh tempat berlindung, hendaklah dia berlindung."
1872, Dari Hasan r.a. katanya: Saya membawa senjata pada malam-malam kekacauan. Lalu saya ditemui oleh Abu Bakrah. Dia bertanya: " Engkau hendak ke mana?" Jawab: "Saya hendak membantu, anak pakcik Rasulullah saw." Katanya: Rasulullah saw. bersabda: "Apabila dua orang Islam berhadapan satu sama lain dengan pedangnya (berperang), kedua-duanya menjadi isi neraka." Ada orang bertanya: "Yang membunuh (sudah patut), tetapi bagaimana yang terbunuh?" Jawab Nabi: "Karena yang terbunuh itu bermaksud hendak membunuh kawannya (lawannya). "
1873, Dari Huzaifah bin Yaman r.a. katanya: Orang banyak biasanya menanyakan kepada Rasulullah saw. tentang kebaikan, tetapi saya menanyakan kepada beliau tentang keburukan (bahaya), kerana takut akan ditimpanya. Saya bertanya: "Ya Rasulullah! Sesungguhnya kami dahulu dalam masa jahiliyah dan keburukan, lalu didatangkan Allah kepada kami kebaikan. Adakah sesudah kebaikan ini akan terjadi keburukan?" Jawab Nabi: "Ya!" Saya bertanya: " Adakah sesudah keburukan itu ada kebaikan?" Jawab Nabi: "Ya, tetapi ada yang merosaknya." Saya bertanya: "Apakah perosak itu?" Jawab Nabi: "Sekumpulan orang yang memimpin bukan menurut jalan yang benar. Sebahagian tindakan mereka ada yang engkau pandang baik dan ada yang tidak." Saya bertanya: "Apakah sesudah kebaikan itu terjadi lagi keburukan?" Jawab Nabi: "Ya! Orang-orang yang memanggil dipintu neraka. Siapa yang memperkenankan panggilannya, mereka dilemparkannya ke dalam neraka." Saya bertanya: "Ya Rasulullah! Terangkanlah kepada kami keadaan mereka!" Jawab Nabi: "Kulit mereka sama dengan kulit kita dan mereka berbicara dengan bahasa kita." Saya bertanya: "Apakah yang engkau perintahkan kepada saya, kalau seandainya saya mendapati hal yang demikian?" Jawab Nabi: "Hendaklah engkau tetap dalam jemaah (persatuan) kaum Muslimin dan mengikuti Imam (pemimpin) mereka." Saya bertanya: "Bagaimana kalau mereka tidak mempunyai jemaah (persatuan) dan tidak mempunyai Imam (pemimpin"?" Jawab Nabi: "Jauhilah semua kumpulan biarpun kerana itu engkau sampai menggigit (mengunyah) urat-urat kayu, sehingga engkau meninggal dunia dalam keadaan serupa itu."
1874, Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a. katanya: Rasulullah saw. bersabda: "Nanti akan datang (dekat) masanya, di mana harta yang paling baik bagi seorang Muslim ialah kambing (ternak) yang diikutinya ke puncak bukit dan lembah. Dia berangkat untuk memelihara agamanya dari fitnah (kekacauan dan penindasan)."
1875, Dari Huzaifah r.a. katanya: Ketika kami sedang duduk dekat Umar, beliau mengatakan: "Siapakah di antara kamu yang menghafal (ingat) akan sabda Nabi saw. tentang fitnah?" Kata Huzaifah: "Fitnah laki-laki kerana isteri, harta, anak dan tetangganya ditutupi oleh solat, sedekah, menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan salah." Kata Umar: "Bukan ini yang saya tanyakan kepada engkau, melainkan fitnah (kekacauan) yang berombak seperti ombak laut." Kata Huzaifah: "Hal itu tidak membahayakan kepada engkau, hai Amirul Mukminin! Antara engkau dengan fitnah itu ada pintu yang terkunci." Umar bertanya: "Apakah pintu itu dipecah atau dibuka?" Jawab Huzaifah: "Bahkan dipecah." Kata Umar: "Kalau begitu, tidak dapat ditutup untuk selamanya." Kata Huzaifah: "Benar begitu!" Kami bertanya kepada Huzaifah: Adakah Umar mengetahui apa yang dimaksud dengan pintu itu?" Jawab Huzaifah: "Ya! Diketahuinya sebagaimana saya mengetahui ada malam sebelum pagi esok."
1876, Dari Abu Musa Al Asyari r.a. katanya: Nabi saw. masuk ke sebuah kebun di Madinah untuk hajat (buang air). Saya mengikutinya dari belakang. Setelah beliau masuk ke dalam kebun itu, saya duduk di pintu kebun itu dan mengatakan (dalam hati), bahawa pada hari ini saya menjadi pengawal Nabi saw. padahal beliau tidak memerintahkan kepada saya. Setelah Nabi saw. pergi dan selesai hajatnya, beliau duduk di tepi kolam. Lalu dibukanya kedua betisnya dan dimasukkannya ke dalam kolam. Maka datanglah Abu Bakar meminta supaya diizinkan masuk. Saya mengatakan kepadanya: "Tunggulah di sini, nanti saya akan memintakan izin (masuk) untuk engkau." Lalu dia berdiri dan saya datang kepada Nabi saw. mengatakan: "Hai Nabi Allah! Abu Bakar meminta izin untuk menemui engkau." Jawab Nabi: "Izinkanlah dan sampaikan kepadanya berita gembira akan memperoleh syurga!" Abu Bakar masuk ke dalam dan duduk sebelah kanan Nabi saw. Lalu dibukanya kedua betisnya dan dimasukkannya ke dalam kolam. Kemudian itu datang Umar dan saya katakan kepadanya: "Tunggulah di sini, nanti saya akan memintakan izin (masuk) untuk engkau." Nabi saw. mengatakan: "Izinkanlah dia dan sampaikan kepadanya berita gembira akan masuk syurga." Lalu dia masuk dan duduk di kiri Nabi saw. dan dibukanya kedua betisnya dan dimasukkannya ke dalam kolam. Maka penuhlah tepi kolam (di sebelah Nabi) dan tidak ada lagi tempat di situ. Kemudian itu datang Usman, lalu saya katakan: "Tunggulah di sini, nanti saya memintakan izin (masuk) untuk engkau." Kata Nabi saw.: "Izinkanlah dia dan sampaikanlah kepadanya berita gembira akan masuk syurga dengan cubaan yang menimpanya!" Lalu dia masuk dan tidak memperoleh tempat duduk, kerana itu dia berpindah ke tepi kolam di hadapan Nabi. Lalu dibukanya betisnya dan dimasukkannya ke dalam kolam. Ketika itu saya sangat mengharapkan dan mendoakan kepada Tuhan akan kedatangan saudara saya."
1877, Dari Abu Bakrah r.a. katanya: Sesunguhnya Allah telah memberikan manfaat kepada saya di hari perang unta dengan suatu perkataan, ketika telah sampai kepada Nabi saw. bahawa Persia telah mengangkat puteri Kaisar menjadi Ratu, beliau bersabda: "Tiada akan beruntung kaum (bangsa) yang mengangkat kaum perempuan untuk memegang pemerintahan itu."
1878, Dari Ibnu Umar r.a. katanya: Nabi saw. bersabda: "Apabila Tuhan menurunkan seksaan kepada suatu kaum, seksaan itu mengenai siapa saja yang ada dalam kaum itu, tetapi kemudian mereka dibangkitkan (di akhirat) menurut amalan masing-masing. "
1879, Dari Hasan r.a. katanya: Saya mendengar Abu Bakrah berkata: Ketika Nabi saw. sedang berkhutbah, Hasan datang, lalu Nabi saw. berkata: "Anakku ini seorang pemimpin. Mudah-mudahan Allah mendamaikan kerananya pertentangan antara dua golongan kaum Muslimin."