Jilid 4 \ 1792 - 1801 ( Pusaka )

1792, Dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya: Waktu saya sakit, datang Rasulullah saw. dan Abu Bakar menjenguk saya dan keduanya berjalan kaki, dan didapatinya saya sedang pengsan. Lalu Rasulullah saw. berwuduk dan dituangkannya kelebihan air wuduk itu kepada saya, lalu saya sedar. Kemudian itu saya berkata: "Ya Rasulullah! Bagaimana baiknya saya perbuat dengan harta saya dan bagaimana saya menghabiskan harta itu?" Beliau tidak menjawab perkataan saya barang sedikit pun, sehingga turun ayat tentang pembahagian pusaka.

1793, Dari 'Aisyah r.a. bahawa Fatimah (puteri Nabi) dan Abbas (pakcik Nabi) keduanya datang kepada Abu Bakar menuntut pembagian pusaka Rasulullah saw. Keduanya menuntut dua bidang tanah di Fadak dan pembahagian dari Khaibar. Abu Bakar mengatakan kepada keduanya: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Kami (Nabi) tidak meninggalkan pusaka, hanya harta yang kami tinggalkan itu adalah sedekah (harta umum). Keluarga Muhammad saw. hanya memakan hasil harta itu. Demi Allah! Saya tidak akan meninggalkan sesuatu urusan yang saya lihat Rasulullah saw. mengerjakannya, pa yang beliau lakukan akan saya lakukan."
 
1794, Dari Abu Hurairah r.a., bahawa Rasulullah saw. bersabda: Warisku tidak membagi pusaka yang dinar, melainkan apa yang aku tinggalkan sesudah belanja isteri ku dan belanja pembantu, semuanya sedekah (harta umum). 
 
1795, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. beliau bersabda: "Aku lebih dekat kepada orang beriman dibandingkan dengan diri mereka sendiri. Sebab itu, siapa yang meninggal dalam keadaan berhutang dan tidak meninggalkan nama untuk pembayarnya, maka kewajiban kami membayarnya. Dan siapa yang meninggalkan harta pusaka, maka itu untuk warisnya." 
 
1796, Dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: "Berikanlah harta pusaka kepada yang berhak, dan seberapa yang tinggal itu untuk laki-laki yang paling dekat (kepada yang meninggal). 
 
1797, Dari Huzail bin Syurahbil r.a. katanya: Ditanyakan kepada Abu Musa tentang pembahagian pusaka seorang anak perempuan, pembagian anak perempuan dari anak laki-laki dan saudara perempuan. Jawabnya: Untuk anak perempuan seperdua dan untuk saudara perempuan seperdua. Pergilah (bertanya) kepada Ibnu Masuud, tentu dia akan sesuai dengan pendapat saya. Lalu ditanyakan kepada Ibnu Masuud dan diceritakan kepadanya keterangan Abu Musa. Jawabnya: Kalau begitu saya tersesat dan tidak menurut kebenaran. Saya memutuskan tentang itu menurut apa yang diputuskan Rasulullah saw. iaitu untuk anak perempuan seperdua dan untuk anak perempuan dari anak laki-laki seperenam, sebagai mencukupkan dua pertiga. Sisanya untuk saudara perempuan. Kemudian itu kami datang kepada Abu Musa dan kami ceritakan kepadanya perkataan Ibnu Masuud. Lalu dia berkata "Janganlah kamu bertanya kepada saya selama orang alim (lbnu Masuud) ini masih berada di antara kamu." 
 
1798, Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: "Siapa yang meninggalkan harta (pusaka) berikanlah untuk warisnya dan siapa yang meninggalkan tanggungan, berikan kepada kami!" 
 
1799, Dari Usamah bin Zaid r.a., bahawa Nabi saw. bersabda: "Orang Islam tidak menerima pusaka dari orang kafir dan orang kafir tidak menerima pusaka dari orang Islam." 
 
1800, Dari Saad r.a. katanya: Saya mendengar Nabi saw. bersabda; "Siapa yang membangsakan turunannya kepada orang-orang yang bukan bapanya, sedang dia mengetahui bahawa orang itu bukan bapanya, nescaya syurga untuk orang itu terlarang. " 
 
1801, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. beliau bersabda: "Jangan kamu benci kepada bapa mu. Siapa yang benci kepada bapanya, kebencian itu bererti kekafiran."