Jilid 3 \ 1475 - 1510 ( Nabi )

1475, Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: Mula-mula perempuan yang mengambil (memakai) ikat pinggang, ialah ibu Nabi Ismail, diambilnya ikat pinggang supaya hilang jejaknya oleh Sarah. Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa Ibu Ismail dan anaknya yang masih menyusu, lalu di tempatkannya dekat perumahan Bait (Kaabah), di bawah pohon Dauhah di tepi bakal sumur Zamzam, di perumahan masjid. Waktu itu tidak ada seorang pun yang tinggal di Mekah dan di situ air pun tidak ada. Nabi Ibrahim lalu menempatkan keduanya di sana dan diletakkannya di sisi keduanya sebuah tempat makanan yang berisi kurma dan sebuah tempat minum yang berisi air. Kemudian Nabi Ibrahim berangkat. Ibu Ismail lalu mengikutinya sambil berkata: "Hai Ibrahim! Tuan hendak kemana? Sampai hatikah tuan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada manusia dan tidak pula ada sesuatunya di sini". Diucapkannya perkataan itu berulang-ulang. Nabi Ibrahim tiada menoleh. Kata ibu Ismail kepadanya: "Tuhankah yang menyuruh tuan berbuat begini?" Jawab Ibrahim: "Ya!" Katanya: "Jika begitu, Tuhan tiada akan mensia-siakan kami'. Kemudian ibu Ismail kembali dan Ibrahim pun terus berjalan. Ketika ia berada di Saniah, di tempat yang kira-kira tidak kelihatan oleh ibu Ismail, Ibrahim menghadap ke arah Bait, kemudian ia berdoa dengan beberapa kalimat, sambil mengangkat kedua tangannya. Doanya: "Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya aku menempatkan sebahagian dari turunanku di lembah yang tiada mempunyai tanam-tanaman, di dekat Rumah Suci Engkau. Wahai Tuhan kami! Supaya mereka tetap mengerjakan solat. Sebab itu, jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka, dan belilah buah-buahan, menjadi rezeki mereka, mudah-mudahan mereka berterima kasih!" Kemudian ibu Ismail menyusukan anaknya dan meminum air yang disediakan itu. Ketika air yang dalam tempat air itu habis, ia dan anaknya merasa haus. Ketika ia memandang anaknya membalik-balik, ia pun pergi kerana tak sampai hati melihat anaknya. Maka dilihatnya bukit Safa paling dekat kepadanya. Lalu ia berdiri ke sana dan menghadap ke lembah, kalau-kalau ada orang. Tetapi ia tidak melihat seorang juapun. Ia turun dari Safa. Ketika ia di lembah, diangkatnya tepi bajunya, kemudian ia berjalan cepat-cepat seperti perjalanan orang kecemasan, sampai ia melalui lembah. Kemudian ia tiba di Marwah, lalu ia berdiri di situ dan melihat kalau-kalau ada orang. Tetapi ia tiada melihat seorang jua pun. Dilakukannya yang demikian sampai tujuh kali. Ibnu Abbas berkata: Nabi s.a.w. bersabda: "Kerana itulah , orang haji mengerjakan Saai di antara Safa dan Marwah". Ketika Ibu Ismail berada di Marwah, ia mendengar suara, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Dengarlah!" Kemudian ia berhati-hati mendengarkannya, maka didengarnya pula suara itu. Ia berkata: "Sesungguhnya engkau telah memperdengarkan suara, adalah kiranya pertolongan dari sisi engkau". Tiba-tiba di situ ada malaikat dekat tempat Zamzam lalu ia menggali dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga keluarlah air. Ibu Ismail lalu membendungnya dengan tangannya begini: Ia menyauk air itu untuk mengisi tempat airnya, dan air itu pun terus menyembur sesudah disauk. Ibnu Abbas berkata: Nabi s.a.w. bersabda: "Mudah-mudahan Tuhan mengasihi ibu Ismail! Jika dibiarkannya Zamzam, atau tidak disauknya air itu, sesungguhnya akan menjadi mata air yang mengalir." Sabda beliau: "Ibu Ismail lalu minum dan menyusukan anaknya. Malaikat berkata kepadanya: "Janganlah engkau takut akan binasa! Sesungguhnya di sini Baitullah yang bakal dibangun oleh anak ini dan ayahnya, dan sesungguhnya Tuhan tiada akan menyia-nyiakan penduduk tempat ini." Dan tinggi Baitullah itu dari tanah sebagai longgokan tanah, yang dilanda oleh banjir di sebelah kanan dan kirinya. Demikianlah keadaan perempuan itu, sehingga lalulah serombongan dari suku Jurhum yang datang dari jalan Kada', lalu mereka itu berhenti di hilir Mekah. Mereka melihat burung berputar-putar di udara, lalu mereka berkata: "Burung ini berputar di atas air". Sebenarnya kita di lembah ini menemui tempat yang di situ ada air. Mereka lalu mengirim seorang atau dua orang utusan. Tiba-tiba utusan itu menemui air, segera mereka kembali dan terus dikhabarkannya pada mereka (kawannya) bahawa di situ ada air. Lalu mereka berkata: "Adakah engkau mengizinkan kami tinggal di tempatmu?" Jawab perempuan itu: "Ya, tetapi kamu tiada berhak atas air itu!" Kata mereka: "Ya, baiklah!" Ibu Ismail menerimanya dengan baik, kerana dia ingin ada orang lain bersama dia. Mereka lalu tinggal di situ bersama-sama dengan keluarga mereka, sehingga terjadilah beberapa rumah tangga mereka, sedang Ismail telah agak besar (hampir dewasa). Ia mempelajari bahasa Arab dari mereka. Ia amat dikasihi mereka. Ismail amat menarik dan mengagumkan mereka, ketika itu umurnya hampir dewasa. Mereka mengahwinkan Ismail dengan seorang perempuan di antara mereka, dan ibu Ismail pun meninggal. Sesudah Ismail kahwin, datanglah Nabi sesudah Ismail kahwin, datanglah Nabi Ibrahim melihat anak isteri yang ditinggalkannya, tetapi beliau tiada menemui Ismail. Ibrahim lalu bertanya pada isteri Ismail dari hal keadaannya. Kata isteri Ismail: "Ia pergi mencari keperluan kami". Kemudian Ibrahim menanyakan dari hal penghidupan dan keadaan mereka. Kata perempuan itu: "Kami dalam keadaan sengsara, kami dalam kesempitan dan kesusahan". Ia mengadukan halnya kepada Ibrahim. Ibrahim berkata: "Apabila datang suami engkau, sampaikanlah salam kepadanya dan katakanlah baginya supaya diubahnya bingkai pintunya". Setelah Ismail datang, seolah-olah ia merasakan sesuatu, lalu ia bertanya: "Adakah orang yang datang kepadamu?" Jawabnya: "Ya, ada orang tua datang kepada kami, lalu saya bercerita kepadanya. Ditanyakannya bagaimana penghidupan kita lantas saya ceritakan bahawa sesungguhnya kita dalam kepayahan dan kesusahan". Kata Ismail: "Adakah ia memesankan sesuatu kepada engkau?" Jawabnya: "Ya, disuruhnya saya menyampaikan salam kepada engkau dan dikatakannya: "Ubahlah bingkai pintumu!" Kata Ismail: "Itulah ayahku! Sebenarnya ia menyuruh saya supaya menceraikan engkau. Kembalilah engkau kepada keluarga engkau!" Ismail pun mentalaknya. Kemudian ia kahwin dengan perempuan lain. Setelah beberapa lama Ibrahim datang kembali, tetapi tidak juga menemui Ismail. Ia lalu masuk ke rumah isteri Ismail, dan ditanyakannya dari hal Ismail. Kata perempuan itu: "Ia pergi mencari keperluan kami!" Kata Ibrahim: "Bagaimana keadaanmu?" Ditanyakannya hal penghidupan dan keadaan mereka. Jawabnya: "Kami dalam keadaan baik dan lapang". Dan perempuan itu pun memuji Tuhan. Tanya Ibrahim: "Apakah makananmu?" Jawabnya: "Daging". Tanya beliau: "Apakah minumanmu?" Jawabnya: "Air". Doa Ibrahim:"Wahai Tuhan, berilah kiranya keberkatan untuk mereka mengenai daging dan air!" Nabi s.a.w bersabda: "Ketika itu belum ada di situ tanaman yang berbiji. Sekiranya mereka mempunyai, nescaya Nabi Ibrahim mendoakan keberkatannya. Maka yang dua itu (daging dan air) di negeri lain dari Mekah biar pun ada, tetapi tidak sesuai untuk jadi makanan pokok. Kata Nabi Ibrahim: "Apabila datang suami engkau, sampaikanlah salam kepadanya, dan suruhlah ia supaya menetapkan bingkai pintunya!" Ketika Ismail datang, ia bertanya: "Adakah seorang yang datang kepadamu?" Jawab isterinya: "Ada! Datang kepada kami seorang tua yang baik keadaannya". Dan perempuan itu pun memujinya. "Ia menanyakan tuan pada saya dan menanyakan bagaimana kehidupan kita, lalu saya ceritakan, bahawa sesungguhnya kita dalam keadaan baik". Kata Ismail: "Adakah ia memesankan sesuatu kepada engkau'?" Jawabnya: "Ada! Disuruhnya sampaikan salam kepada tuan dan disuruhnya supaya menetapkan bingkai pintu tuan". Kata Ismail: "Itulah ayahku dan engkaulah yang dikatakan bingkai pintu. Beliau menyuruh saya supaya tetap beristerikan engkau". Beberapa masa kemudian sesudah itu Ibrahim datang kembali dan didapatinya Ismail sedang meruncing anak panahnya di bawah pohon Dauhah, tidak jauh dari Zamzam. Setelah ia melihat ayahnya, ia berdiri menemuinya. Keduanya lalu berpelukan sebagaimana diperbuat seorang ayah dengan anaknya dan anak dengan ayahnya. Kemudian Nabi Ibrahim berkata: "Hai Ismail! Sesungguhnya Tuhan memerintahkan satu perintah kepada saya" Jawab Ismail: "Laksanakanlah apa yang diperintahkan Tuhan itu!" Kata Ibrahim: "Mahukah engkau menolong saya?" Jawab Ismail: "Saya bersedia menolong ayah". Kata Ibrahim: "Sesungguhnya Tuhan memerintahkan kepada saya supaya saya mendirikan Baitullah di sini", Ia menunjuk kepada tumpukan tanah yang tinggi di sekelilingnya. Sesudah itu keduanya meninggikan (memasang) asas Bait (Kaabah). Nabi Ismail membawa batu dan Nabi Ibrahim memasangnya. Setelah pasangan itu tinggi Ismail membawa batu (untuk berpijak Ibrahim). Ibrahim lalu berdiri di atasnya untuk memasang dan Ismail menunjukkan batu. Kata Nabi: Keduanya meneruskan pembangunan sampai selesai, lalu berputar sekeliling Kaabah, mengucapkan: "Wahai Tuhan kami! Terimalah kerja kami. Sesunguhnya Engkau mendengar lagi mengetahui!"

1476, Dari Abu Humaid Assaidi r.a.: Sahabat-sahabat bertanya: "Hai Rasulullah! Bagaimanakah caranya kami selawat kepada tuan?. Rasulullah s.a.w bersabda: "Bacalah yang ertinya: "Wahai Tuhan! Berilah rahmat atas Muhammad, keluarganya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat atas keluarga Ibrahim. Berilah keberkatan atas Muhammad, keluarganya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkatan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia".

1477, Dari Abdurrahman bin Abu Laila r.a., katanya: Kaab bin 'Ujrah menjumpai saya, lalu ia berkata: "Bolehkah saya hadiahkan kepada engkau satu hadiah yang saya dengar dari Nabi s.a.w"?" Jawab saya: "Ya, baiklah! Hadiahkanlah kepada saya!" Lalu ia berkata: "Kami bertanya pada Rasulullah s.a.w: "Bagaimanakah caranya salawat kepada tuan sekeluarga? Sesungguhnya Tuhan telah mengajar cara kami memberi salam". Beliau bersabda: "Bacalah: "Wahai Tuhan! Berilah rahmat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim! Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Wahai Tuhan! Berilah keberkatan atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi keberkatan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia".

1478, Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: Nabi s.a.w. pernah memohonkan perlindungan untuk Hasan dan Husain. Beliau bersabda: "Bahawa bapa (nenek) kamu Ibrahim pernah memohonkan perlindungan untuk Ismail dan Ishak dengan kalimat: "Saya memohonkan perlindungan dengan kalimat Tuhan yang sempurna, dari semua syaitan dan kuman-kuman yang mengandung racun dan dari pada semua mata yang berbahaya".

1479, Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Kita patut bertanya lebih dari Nabi Ibrahim, ketika ia berkata: "Wahai Tuhan ku! Perlihatkanlah kepada ku bagaimana menghidupkan orang mati!" Firman Tuhan: "Bukankah engkau sudah percaya?" Jawabnya: "Sudah! Tetapi untuk menenangkan hatiku". Dan Tuhan memberi rahmat kepada Nabi Luth sesungguhnya ia telah menempati perlindungan yang kuat. Dan jika sekiranya saya tinggal dalam penjara selama Nabi Yusuf terpenjara, nescaya saya kabulkan permintaan orang yang meminta" (cepat menerima tawaran raja)

1480, Dari Ibnu Umar r.a.: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w ketika berhenti di Hijr dalam perang Tabuk, beliau melarang minum dan mengambil air sumurnya. Mereka berkata: "Kami telah mencampur tepung dengan air itu dan kami pun telah mengambilnya". Beliau lalu menyuruh mereka supaya membuangkan tepung dan menumpahkan air itu.

1481, Dari Nafi r.a., Abdullah bin Umar menceritakan kepadanya: Orang banyak berhenti bersama Rasulullah s.a.w. di Hijr, negeri bumi Tsamud. Mereka mengambil air dari sumur dan mencampur tepung dengan air itu. Rasulullah s.a.w. menyuruh mereka supaya menumpahkan air yang diambil dari sumur itu dan memberikan tepung itu untuk makanan unta. Beliau suruh mereka mengambil air dari sumur yang airnya diminum unta.

1482, Dari Abdullah r.a.: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. ketika melalui Hijr, beliau bersabda: "Janganlah kamu masuk ke tempat kediaman orang-orang yang aniaya itu melainkan dengan menangis, supaya kamu jangan ditimpa hukuman yang menimpa mereka!" Kemudian beliau berselimut dengan cadar beliau sedang beliau di atas kenderaan.

1483, Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Orang mulia, anak orang mulia, anak orang mulia, anak orang mulia, ialah Yusuf bin Yaakub bin Ishak bin Ibrahim a.s."

1484, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Pada suatu ketika Ayyub mandi telanjang, hinggap di dekat kakinya belalang emas, lalu dibungkusnya dalam kainnya. Tuhan memanggilnya: Hai Ayyub! Bukankah Aku telah memberikan kecukupan kepada engkau, sehingga tidak memerlukan apa yang engkau lihat itu? Ayyub menjawab: Benar, ya Tuhan ku! Tetapi saya masih memerlukan keberkatan Engkau."

1485, Dari Ibnu Abbas r.a.: Ia bertukar pikiran dengan Hur bin Qais Al Fazari tentang sahabat Musa. Ibnu Abbas berkata: "Khidir!" Maka lalulah di tempat itu Ubayya bin Kaab. Ibnu Abbas lalu memanggilnya, katanya: "Saya bertikai pendapat dengan kawan saya ini tentang sahabat Musa yang dimintakan Musa agar diberi jalan supaya dapat bertemu dengannya. Adakah engkau mendengar Rasulullah s.a.w. menyebutkan keadaannya". Kata Ubayya: "Ya, saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada suatu ketika, Musa berada pada suatu kaum dari Bani Israel. Ada seorang laki-laki datang kepadanya, lalu bertanya: "Adakah engkau ketahui seseorang yang lebih alim dari engkau?" Jawab Musa: "Tidak!" Tuhan lalu mewahyukan kepada Musa: "Ada, iaitu hambaKu Khidir!" Musa lalu menanyakan jalan untuk menjumpainya. Maka dijadikan ikan sebagai tanda. Dikatakan kepadanya: "Apabila engkau kehilangan ikan, maka kembalilah, engkau akan menemuinya!" Musa lalu mengikuti ikan itu di laut. Pelayan Musa berkata kepadanya: "Tahukah tuan, ketika kita di atas batu besar (ikan telah melompat ke laut), saya lupa menceritakannya, dan syaitanlah yang menyebabkan saya lupa." Musa berkata: "Itulah yang kita cari!" Lalu keduanya kembalilah mengikuti jejak mereka untuk mengetahui keadaannya. Mereka menemui Khidir. Maka terjadilah peristiwa antara mereka sebagai yang diceritakan Tuhan dalam KitabNya Al Quran, (Sural Al Kahfi 60 - 82).

1486, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w. beliau bersabda: "Ia dinamakan Khidir (hijau), ialah kerana duduk di atas bumi yang putih, tetapi kemudiannya berubah menjadi hijau".

1487 Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: Kami pernah memetik buah kabats bersama Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ambillah buah yang hitam, kerana itulah yang lebih baik". Mereka bertanya: "Pernahkah tuan menggembala kambing?" Jawab beliau: "Nabi-nabi pernah menggembalakannya".

1488, Dari Abu Musa r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Di antara orang laki-laki banyak yang sempurna dan di antara perempuan hanyalah Asiah, isteri Firaun dan Maryam binti Imran. Kelebihan Aisyah dari perempuan-perempuan lain, adalah seperti kelebihan tsarid (roti yang diberi kuah) dari semua makanan".

1489, Dari Ibnu Abbas r.a., dari Nabi s.a.w, beliau bersabda: "Orang tiada pantas mengatakan: "Saya lebih baik dari Yunus bin Matta. Hubungan keturunan adalah kepada ayahnya".

1490, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w. beliau bersabda: "Nabi Daud a.s. dimudahkan membaca Bacaan. Beliau menyuruh supaya disiapkan binatang tunggangan lalu diberi pelana. Beliau membaca Bacaan sebelum tunggangan beliau itu diberi pelana. Beliau memakan hasil kerja (usaha) tangan beliau sendiri"

1491, Dari Abu Zar r.a., katanya: Saya bertanya: "Hai Rasulullah! Masjid manakah yang mula-mula didirikan?" Jawab beliau: "Masjid Haram (Mekah)" Tanya saya: "Kemudian yang mana?" Jawab beliau: "Kemudian Mesjidil Aqsha (Baitul Muqqqadis.". Tanya saya: "Berapa lamanya antara keduanya?" Jawab beliau: "Empat puluh!" Kemudian beliau bersabda: "Dimana saja engkau mendapatkan waktu solat, maka solatlah, dan bumi ini bagi engkau adalah masjid (tempat solat)!"

1492, Dari Abu Hurairah r.a., dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Perumpamaanku dan orang banyak, sebagai seorang laki-laki yang menyalakan api, kemudian kupu-kupu dan binatang-binatang jatuh ke dalam api itu". Dan beliau bersabda: "Ada dua orang perempuan bersama dua orang anaknya. Lalu datang serigala, dan ditarikannya anak salah seorang di antara mereka. Kata yang satu: "Hanyalah anak engkau yang dilarikan serigala". Kata seorang: "Hanyalah anak engkau yang dilarikannya". Mereka lalu meminta pertolongan kepada Nabi Daud. Beliau memohon keputusan, bahawa anak yang tinggal itu kepunyaan perempuan yang lebih tua. Mereka lalu pergi kepada Nabi Sulaiman bin Daud, lalu diceritakannya kepadanya. Kata Sulaiman: "Bawa kemari sebilah pisau, supaya saya belah anak ini untuk kedua orang ibunya": Perempuan yang lebih muda lalu berkata, "Jangan tuan lakukan! Tuhan memberi rahmat kiranya kepada tuan! Itu anaknya!" Beliau lalu memutuskan, bahawa anak itu untuk perempuan yang muda".

1493, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh oleh syaitan ketika lahirnya itu, lalu ia memekik menangis kerananya, selain Maryam dan anaknya".

1494, Dari Ali r.a., katanya: Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Perempuan dunia terbaik pada masanya, ialah Maryam binti Imran, dan perempuan terbaik umat ini ialah Khadijah"

1495, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Wanita Quraisy itu amat baik, mereka dapat menunggang unta, amat pengasih pada anak-anak dan pandai menjaga harta suaminya".

1496, Dari 'Ubadah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Siapa yang mengaku bahawa tiada Tuhan melainkan Allah, Esa, dan tiada bersekutu, Muhammad hambaNya dan RasulNya, 'Isa hamba Allah, RasulNya, dan kalimahNya (makhlukNya) yang disampaikanNya kepada Maryam dan ruh daripadaNya dan bahawa syurga dan neraka itu sebenarnya, maka orang-orang itu akan dimasukkan Tuhan ke dalam syurga menurut amalnya".

1497, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Yang pandai berbicara dalam buaian (pada waktu kecil), hanyalah tiga orang, di antaranya 'Isa. Ada seorang laki-laki Bani Israil yang bernama Juraij. Ketika ia solat, datang ibunya memanggilnya. Kata Juraij dalam hatinya: "Apakah akan saya jawab ibu saya, atau saya terus solat?" Kata ibu: "Wahai Tuhan! Janganlah Engkau matikan ia sebelum Engkau perlihatkan kepadanya muka perempuan pelacur!" Dan Juraij tetap dalam tempat peribadatannya. Kemudian seorang perempuan menawarkan diri kepadanya untuk berbuat jahat, Juraij menolak. Perempuan itu lalu datang kepada seorang penggembala, menyerahkan diri kepadanya. Kemudian ia melahirkan anak, dan dikatakannya anak Juraij. Orang banyak datang kepadanya, menghancurkan tempat peribadatannya. Mereka menyeret dan mencaci-makinya. Kemudian Juraij berwuduk dan terus mengerjakan solat. Lalu didatanginya anak itu seraya berkata: "Hai anak! Siapakah ayahmu?" Jawabnya: "Penggembala!" Orang banyak tadi lalu berkata: "Kami dirikan kembali tempat peribadatanmu dari emas!" Kata Juraij: "Jangan! Cukup dari tanah saja!" Ada lagi seorang perempuan Bani Israel sedang menyusukan anaknya. Maka seorang laki-laki lalu ditempatnya menunggang kuda lagi tampan rupanya. Kata perempuan itu: "Wahai Tuhan! Jadikanlah anakku seumpama orang ini!" Anak itu pun lalu meninggalkan susu ibunya dan menghadap kepada orang yang menunggang kuda itu, katanya: "Wahai Tuhan! Janganlah Engkau jadikan saya seumpama dia!" Kemudian anak itu kembali menghisap susu ibunya. Kata Abu Hurairah: Seolah-olah saya melihat Nabi s.a.w. menghisap jari beliau. Kemudian lalu pula di tempat itu seorang budak perempuan. Kata perempuan itu: "Wahai Tuhan! Jangan Engkau jadikan anakku seumpama orang ini!" Anak itu pun lalu meninggalkan susu ibunya, katanya: "Wahai Tuhan! Jadikanlah saya seumpama dia!" Ibunya lalu berkata: "Mengapa begitu?" Jawabnya: Orang yang menunggang kuda tadi adalah seorang yang sangat takbur. Sedangkan budak perempuan itu banyak orang berkata kepadanya: Engkau pencuri dan penzina, padahal ia tiada pernah berbuat demikian".

1498, Dari Ibnu Umar r.a., katanya: Nabi s.a.w. bersabda: "Saya melihat Nabi-nabi Isa, Musa, dan Ibrahim. Isa merah kulitnya, kriting rambutnya, lebar dadanya. Dan Musa kemerah-merahan, tinggi besar, tiada keriting rambutnya, seolah-olah beliau dari kaum Zuth".

1499, Dari Abdullah r.a., katanya: Pada suatu hari Nabi s.a.w menceritakan di tengah-tengah orang banyak tentang Al Masih Dajjal. Beliau bersabda: "Tuhan itu tiada buta sebelah. Ketahuilah Al Masih Dajjal itulah yang buta matanya sebelah kanan seolah-olah matanya itu anggur yang terulur ke luar. Pada suatu malam, waktu saya tidur dekat Kaabah saya bermimpi. Ketika itu saya lihat ada seorang laki-laki kemerah-merahan warna kulitnya, amat bagus sekali, rambutnya terurai antara bidang bahunya, tersisir baik, kepalanya menitikkan air, licin berkilat, diletakkannya tangannya di atas bahu dua orang laki-laki dan ia tawaf di Baitullah (Kaabah). Saya bertanya: "Siapakah ini?" Mereka menjawab: Inilah Al Masih anak Maryam". Kemudian saya melihat seorang laki-laki di belakang orang itu, keriting lagi pendek rambutnya, buta matanya sebelah kanan, serupa dengan orang yang saya lihat dari Ibnu Qathan, diletakkannya kedua tangannya di atas bahu seorang laki-laki juga tawaf di Baitullah. Saya bertanya: "Siapakah ini?" Mereka menjawab: "Al Masih Dajjal!"

1502, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Isa anak Maryam melihat seorang laki-laki mencuri. Lalu dikatakannya pada laki-laki itu: " Engkau mencuri?" Kata laki-laki itu: "Tidak, demi Tuhan yang tiada Tuhan melainkan Dia!" Kata Isa: "Saya percaya kepada Tuhan, dan saya dustakan mata saya".

1503, Dari Umar r.a., katanya: Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Janganlah kamu memuji (memuliakan) saya berlebihan sebagai orang Nasrani memuji (memuliakan) anak Maryam. Saya hanya hamba Allah. Maka katakanlah: "Hamba Allah dan RasulNya".

1505, Dari Hudzaifah r.a., katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: Ketika Dajjal itu ke luar dia membawa air dan api. Adapun yang dilihat orang itu seperti api, sebenarnya ialah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang itu sebagai air dingin sebenarnya ialah api yang membakar. Siapa yang mendapatinya di antara kamu, hendaklah ia masuk ke dalam apa yang dilihatnya berupa api, kerana sebenarnya itulah air yang dingin". Kata Hudzaifah: Dan lagi saya mendengar beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki sebelum kamu didatangi malaikat untuk mengambil rohnya. Dikatakan kepadanya: "Adakah engkau mengerjakan kebaikan?" Jawabnya: "Saya tidak tahu". Kata Malaikat: "Cuba perhatikan!" Jawabnya: Yang saya ketahui hanyalah saya jual beli dengan manusia di dunia, dan saya pun mengambil dan memberikan dari dan kepada mereka, saya beri janji orang yang berkecukupan dan saya bebaskan orang yang berkesempitan". Tuhan memasukkan orang itu ke dalam syurga. Kemudian berkata Hudzaifah: Dan saya mendengar pula beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki yang telah mendekati ajalnya. Setelah ia putus harapan untuk hidup, ia berwasiat kepada keluarganya: "Apabila saya telah mati, kumpulkanlah kayu api yang banyak untuk membakar saya dan nyalakanlah api dengan kayu itu. Apabila api itu memakan daging saya dan telah sampai kepada tulang dan tulang itu pun telah terbakar pula, maka ambillah dan tumbuklah supaya jadi abu. Kemudian nantikanlah waktu hari yang keras anginnya, dan terbangkanlah abu itu ke laut!" Mereka pun mengerjakannya. Kemudian Tuhan mengumpulkannya. Kata Tuhan kepadanya: "Mengapa Engkau perbuat yang demikian itu'?" Katanya: "Karena takut kepada Engkau". Tuhan mengampuninya.

1506, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Bani Israel itu dipimpin (diperintah) oleh Nabi-nabi. Setiap seorang Nabi mati, digantikan Nabi yang lain. Tetapi tidak ada Nabi sesudahku, dan akan ada Khalifah-khalifah. Mereka itu sampai banyak." Sahabat-sahabatnya bertanya: "Maka apakah perintah tuan kepada kami? Beliau bersabda: "Tepatilah baiah (perjanjian) yang pertama, kemudian yang berikutnya. Berikanlah hak mereka, sesungguhnya Tuhan akan menanyai mereka tentang pimpinan (pemerintahan) yang mereka jalankan".

1507, Dari Abu Said r.a.: Nabi s.a.w. bersabda: "Kamu akan mengikuti Sunnah (tradisi) orang-orang yang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta biarpun mereka memasuki lobang dhab (sebangsa biawak), kamu juga akan memasukinya". Kami berkata: "Hai Rasulullah! Orang Yahudi dan Nasranikah?" Nabi s.a.w. bersabda: "Siapa lagi?"

1508, Dari Abdullah bin Amr r.a.: Nabi s.a.w. bersabda: "Sampaikanlah pesananku biarpun satu ayat (sepatah kata). Boleh kamu mendengar cerita dari Bani Israel, tiada salahnya (sekadar mendengar cerita). Dan siapa yang sengaja berdusta tentang aku (membuat hadis palsu), maka hendaklah ia mendiami tempatnya dalam neraka."

1509, Dari Abu Hurairah r.a.. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang Yahudi dan Nasrani tiada mencelup (rambut, kumis dan janggut), maka hendaklah kamu berbeza dari mereka".

1510, Dari Jundub, katanya: Rasulullah s.a.w.. bersabda: "Ada seorang laki-laki sebelum kamu, ia mendapat luka dan tiada sabar, lalu diambilnya pisau dan dipotongnya tangannya. Maka mengalirlah darah terus menerus sehingga akhirnya ia mati. Tuhan berfirman: "HambaKu mempercepat kematiannya! Aku melarangnya masuk syurga".